bsdcity
Bumi Serpong Damai, salah satu emiten properti yang
memiliki kapitalisasi pasar tertinggi yakni Rp 27,9 triliun.
Rabu, 14 Mei 2014 | 18:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Lima pengembang kakap
Nasional dengan kapitalisasi pasar terbesar, menguasai
ribuan hektar lahan yang akan dikembangkan sebagai
perluasan bisnis properti.
Kelima pengembang tersebut adalah PT Bumi Serpong
Damai Tbk (BSDE), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT
Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk
(PWON), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Menurut Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk.,
Johannes Mardjuki, cadangan lahan (land bank ) sangat
penting untuk pengembangan usaha perseroan. Terlebih
bila cadangan lahannya luas, akan sangat membantu dalam
membuat rencana pengembangan jangka panjang.
"Kami leluasa membuat rancangan perumahan skala kota
( township development ). Selain itu, kami juga dapat
membangun properti dengan varian beragam, tak hanya
perumahan, juga komersial," ujar Johannes kepada
Kompas.com , Rabu (14/5/2014).
Hal senada dikatakan Direktur Keuangan dan Sekretaris
Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk., Minarto Basuki.
Menurutnya, keuntungan mengoleksi lahan luas adalah
untuk menjaga pertumbuhan pendapatan tetap positif,
seiring dengan kecepatan pembangunan properti.
"Lahan luas juga memudahkan dalam pembuatan rencana
ekspansi dan prediksi pertumbuhan selama 10 tahun ke
depan," jelas Minarto.
Berikut ini, lima besar pengembang dengan cadangan lahan
luas:
BSDE tercatat sebagai emiten properti yang mengoleksi
lahan paling luas yakni sekitar 10.000 hektar. Lahan
pengembang dengan posisi kapitalisasi pasar per 14 Mei
2014 senilai Rp 28,08 triliun tersebar di Serpong,
Tangerang, Bekasi, Cikarang, Cibubur, Surabaya, Jakarta,
Balikpapan, dan Batam.
Menyusul BSDE adalah LPKR dengan lahan berdimensi
sekitar 1.500 hektar. Perseroan dengan kapitalisasi pasar
Rp 26,00 triliun ini baru saja merilis Lippo Tower Holland
Village. Sebelumnya pengembang ini meluncurkan St
Moritz Makassar, dan Embarcadero Park Bintaro,
Tangerang.
Beda tipis dengan LPKR, CTRA tampil dengan luas lahan
1.497 hektar yang terbagi antara PT Ciputra Surya Tbk
seluas 719,4 hektar, dan PT Ciputra Property Tbk selapang
44,3 hektar. CTRA menorehkan kapitalisasi pasar senilai Rp
16,9 triliun.
Sedangkan SMRA saat ini, memiliki 1.200 hektar land bank
yang terdistribusi di Serpong seluas 450 hektar dan
merupakan terbesar, Bekasi, Kelapa Gading, Bandung, dan
Bogor. Pengembang dengan kapitalisasi Rp 18,2 triliun
berencana membangun perumahan skala kota di Bandung
dan Bogor pada 2015 dan 2016.
PWON menduduki peringkat berikutnya dengan cadangan
lahan seluas 388 hektar yang terdapat di Jakarta, Surabaya
Barat, dan Surabaya Timur. PWON yang mencatat
kapitalisasi sebesar Rp 18,7 triliun sedang menggeber
pembangunan serial Tunjungan Plaza V lengkap dengan
menara perkantoran 50 lantai yang merupakan tertinggi di
Jawa Timur.
Penulis: Hilda B Alexander
Editor: Hilda B Alexander
promo: Dijual Kapal Tanker buatan 1991 kondisi masih beroperasi: Gross tonnage : 79718 Net Tonnage: 46569 Dead weight : 154970 T Length x Breadth: 273 m x 43 m Pembuatan : 1991 Flag: Indonesia Type of Vessel: Crude Oil Kami menjual kondisi utuh, bila anda ingin menjadikan besi tua kapal tersebut dihargai Rp 2500/Kg Jika Anda berminat, Syarat untuk pembelian : Membuat surat penutupan harga dari calon pembeli kepada kami. Membuat surat kemampuan bayar dari Bank senilai harga penutupan harga yang disepakati kedua pihak ditunjukkan ke Notaris. Melakukan survey dengan konsultan survey resmi setelah Notaris menyatakan bahwa calon pembeli benar memiliki dana di Bank. Selanjutnya akan dibuat kesepakatan jual beli. Catatan : survey tidak bisa berlaku jika ketentuan di atas tidak dilakukan. Kami juga tidak menerima/meminta uang jasa dari mediator apa pun. Hanya pembeli atau mediator kuasa langsung buyer yang kami layani. ## Komisi...
Comments
Post a Comment