Thursday, July 30, 2015

Peluang bisnis jual sewa apartemen di Cikarang, dibangun Apartemen Mustika Golf Residence

Ada dua hal yang membuat kebutuhan apartemen di wilayah Cikarang, Bekasi, masih sangat tinggi. Pertama, jumlah ekspatriat di Bekasi yang kini mencapai 10.000 orang lebih.

Kedua, kebutuhan warga lokal yang memerlukan hunian vertikal yang eksklusif.

Demikian dikatakan Direktur Utama PT Menara Pelangi David Sudjana, terkait pembangunan Mustika Golf Residence (MGR) di kawasan Jalan Arifin C Noor, Kavling A.3A, Jababeka City, Cikarang. Proses pembangunannya baru memasuki tahap pemasangan tiang pancang pertama, Sabtu (30/8/2014).

"Permintaan masih cukup tinggi, terutama untuk memenuhi kebutuhan ekspatriat. Pasokan yang ada saat ini masih dirasakan kurang untuk kawasan Bekasi," kata David.

Menara Pelangi adalah anak perusahaan pengembang PT Mustika Land Group. Perusahaan tersebut berencana mulai membangun proyek hunian vertikal itu di atas lahan 4.800m2 milik Jababeka. Lahan itu dibelinya seharga Rp 5 - Rp 6 juta m2 pada 2012 lalu.

David mengatakan, apartemen tersebut akan terintegrasi dengan kawasan bisnis, komersial dan residensial. Bahkan, keuntungan kawasan ini semakin lengkap dengan dekatnya ke Plaza Indonesia Jababeka dan diapit 4 pintu tol Jakarta-Cikampek yaitu KM 29, KM 31.7 (Cikarang Barat), KM 34.7 (Cibatu) serta KM 37 (Cikarang Pusat).

David mengaku optimistis MGR akan dapat memenuhi konsumen. Menurutnya, komposisi konsumen terdiri dari 40 warga Jakarta, Cikarang dan Karawang, sedangkan 30 persen sisanya adalah ekspatriat asal Korea, Jepang dan negara Asia yang bekerja di kawasan Cikarang.
"Dari total unit yang telah kami rilis ke pasar, sampai saat ini setengahnya sudah terjual. Bahkan sudah ada beberapa kali kenaikan harga, dengan potensi capital gain 30 persen per tahunnya," katanya.

Dibangun 15 lantai dan terdiri dari 550 unit, Menara Pelangi membenamkan nilai investasinya hingga Rp25 miliar pada tanah dan Rp180 miliar pada konstruksi bangunan. David mengatakan, apartemen tersebut dipasarkan mulai harga dari Rp400 juta. Pihaknya sudah menunjuk perusahaan properti sekaligus konsultan terkemuka dunia, Colliers International sebagai pengelolanya.

Adapun saat ini perusahaan induk Menara Pelangi, PT Mustika Land, saat ini telah mengelola aset kurang lebih 3 juta m2 lahan dengan capaian pembangunan 20.000 rumah dan proyek komersial tersebar di kawasan Jabodetabek. Ke depan Mustika Land berencana melebarkan sayap usahanya dengan pengembangan properti baru di kawasan Bekasi, Bali, serta Jakarta Selatan.

Sumber:
Kompas

Amarillo Village dari Paramount Land dengan konsep Custom homes

Paramount Land kembali menggagas proyek baru dengan konsep compact dan custom homes di Amarillo Village, Gading Serpong. Ini adalah proyek rumah dengan desain yang dapat dipilih sesuai selera dan kebutuhan pribadi konsumennya.

Direktur Paramount Land, Aryo Tri Ananto, menjelaskan Amarillo Village merupakan hunian yang membebaskan konsumen untuk merancang sendiri rumah sesuai keinginan dan kebutuhannya.

Pihaknya menawarkan bermacam pilihan rancangan rumah dan desainnya.
"Nanti didesain dengan tata letak ruang yang efisien dan lingkungan yang sehat," ujar Aryo, Kamis (30/7/2015).

Proyek hunian tersebut menawarkan tiga alternatif desain yaitu france, modern, dan
classic. Tiga desain tersebut termasuk tiga paket spesifikasi finishing, yaitu bare, standard dan
deluxe yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan tipe terdiri dari L5 (lebar 5m) dan L4 (lebar 4m), Paramount menawarkan harga hunian tersebut mulai Rp 600 jutaan sampai Rp 700 jutaan per unit.
"Ini kami kembangkan sampai dengan 1.300 unit dan untuk tahap awalnya kami kembangkan kurang lebih 300 unit senilai Rp 200 miliar," ujar Aryo.

Pada kesempatan sama Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adi Nugroho, mengatakan jika berdasarkan data World Economic Forum, jumlah kelas menengah Indonesia yang saat ini mencapai 45 juta diprediksi akan meningkat 7 juta per tahunnya. Hal tersebut akan menstimulasi perkembangan bisnis properti.

"Ini yang menjadi target market kami sebagai end user . Saat ini, di tengah perlambatan ekonomi, strategi yang kami lakukan adalah terus berinovasi menghadirkan produk yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli konsumen," ujar Ervan.

Selain itu, adanya kebijakan pemerintah yang menurunkan uang muka (down payment) kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 20 persen dari sebelumnya 30 persen, akan semakin mempermudah konsumen untuk membeli rumah.

Apalagi, dia mengatakan, saat ini Gading Serpong merupakan salah satu perkotaan yang berkembang dengan sangat pesat dan merupakan sebuah new economic hub strategis di tengah pengembangan properti oleh pengembang-pengembang besar seperti Lippo Karawaci, BSD, Alam Sutera dan Puri Indah.

"Sudah banyak akses seperti akses langsung dari tol Jakarta-Merak dan tol JORR, Gading Serpong juga dilengkapi banyak fasilitas mulai rumah sakit, hotel, sampai pertokoan lainnya, bahkan sekolah dan kampus bertaraf internasional sudah ada di sini," tambahnya.

Sumber: kompas

Wednesday, July 29, 2015

JANGAN SIMPAN DUIT ANDA Hanya dlm 1 KARUNG, Dapatkan Peluang Bisnis bersama Heaven Memorial Garden, Pasive Income menanti Anda

Promo:

Apa Kabar Ibu & Bpk?

Saat ini investasi bisnis di properti sedang lesu, adakah bisnis yang masih cerah peruntungannya?
Salah satu nya adalah investasi pemakaman eksklusif di HMG Heaven Memorial Garden Cikupa Balaraja Tangerang.

Heaven Group, management penyedia layanan kedukaan, mulai memasarkan taman makam bertajuk Heaven Memorial Garden di jalan Syeh Nanwani, Ciapus Indah, Budi Mulya, Cikupa Tangerang, Banten seluas 75 Hektare (ha).

Heaven akan mengadakan Grand Launching di mal MGK Kemayoran Tgl 7-8-2015, dengan acara:
- Tamu artis Delon
- juara barongsai dunia
- berjumpa dengan para pengusaha lainnya.

JIKA ANDA BERMINAT UNTUK MERAIH PASIVE INCOME DI HMG, HUBUNGI KAMI UNTUK DATANG PRESENTASI KAN KE TEMPAT BAPAK/IBU DENGAN WAKTU YANG DITENTUKAN.
 
Segera hubungi untuk presentasi maupun Reservasi ke:

Marketing:

0819-08-222-771

Email: anto.dws@gmail.com

Sunday, July 26, 2015

Inilah kawasan perumahan bekas paling dicari di Jabodetabek

Jabodetabek merupakan magnet bagi pertumbuhan rumah di Indonesia, selain karena penduduknya yang terus bertambah, pusat perekonomi an juga berkembang pesat disini.

Mempunyai rumah yang aman, nyaman memiliki fasilitas lengkap dan dekat dengan tempat umum menjadi idaman setiap orang. Namun, untuk mendapatkan hunian baru seperti itu tidak mudah dan harganya mahal.

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang mencari hunian seken. Selain karena fasilitasnya sudah jadi, dan ramai, harganya juga relatif lebih murah. Berikut kawasan rumah seken favorit masyarakat ibu kota dan sekitarnya.

BSD

Bumi Serpong Damai (BSD) juga banyak diminati. Sebagai sebuah proyek kota terencana di atas lahan sebesar 6.000 hektare, BSD melengkapi diri dengan berbagai fasilitas. Mulai dari kawasan industri, pendidikan, perkantoran, perdagangan, wisata, sekaligus perumahan ada di sini.

Belum lagi, akses transportasi seperti jalan tol, shuttle bus, kereta api, hingga angkutan umum juga tidak kurang beroperasi. Tidak heran kalau BSD menjadi lokasi hunian favorit di Jabodetabek untuk lebih dari 100.000 penduduknya.

Cibubur

Sementara itu, konsep perumahan yang baik, juga bonus berupa alam dan udara yang masih segar, menjadi daya tarik Cibubur sebagai lokasi hunian favorit lain di Jabodetabek.

Akses jalan menuju Jakarta yang mudah, berupa pintu tol Cibubur atau melalui Jakarta Outer Ringroad (JORR) di pintu tol Jati Asih menjadi daya tarik utama.

Bintaro

Bintaro menjadi salah satu lokasi hunian favorit di kawasan Jabodetabek yang tidak hanya diminati banyak orang, tapi juga paling sering dicari di situs pencarian seperti di Google, Bing Yahoo. Perkembangan Bintaro tak lepas dari mekarnya properti di Bintaro Jaya yang memiliki fasilitas lengkap.

Banyaknya fasilitas baru yang dibangun, seperti Bintaro Xchange, Tol Bintaro-Ulujami-Kebon Jeruk, dan Jalan Boulevard Kebayoran semakin meningkatkan harga properti di kawasan hunian favorit di Jabodetabek.Belum lagi suplai hunian di Bintaro tidak sebanyak permintaan yang datang karena lahannya semakin terbatas.

Gading Serpong.

Rumah bekas di kawasan Gading Serpong juga banyak diburu. Fasilitas hiburan dan pusat perbelanjaan dianggap sebagai daya tarik utama Gading Serpong sebagai lokasi hunian favorit.

Namun, kalau kita tengok sekali lagi, Gading Serpong memiliki fasilitas lengkap mulai dari kesehatan, pendidikan, hiburan, dan pusat perbelanjaan. Adanya feeder juga membuat Gading Serpong yang terletak di pinggiran Jakarta memiliki akses lebih mudah menuju pusat kota. Meski sering di-bully, banyaknya kota mandiri yang dibangun dengan fasilitas lengkap, menjadikan Bekasi sebagai salah satu kawasan hunian favorit.

Kota Mandiri

Tercatat beberapa kota mandiri di antaranya Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxi City. Selain itu, pengembangan Summarecon Bekasi sebagai kota mandiri baru juga tengah berlangsung. Selain itu, akses Bekasi menuju Jakarta yang mudah merupakan daya tarik bagi lebih dari dua juta penduduknya.

Pantai Indah Kapuk (PIK) di Jakarta Barat juga menjadi salah satu lokasi hunian favorit.

Berbagai perumahaan mewah dengan fasilitas lengkap dan keamanan 24 jam di PIK tentu menarik perhatian banyak orang. Belum lagi sejak beroperasi tol JORR west 2 Kebon Jeruk Penjaringan, membuat akses PIK menuju Jakarta Barat dan Selatan menjadi lebih mudah. Sedangkan, mengusung konsep kota mandiri sebagai hunian ramah lingkungan dan ditujukan untuk masyarakat menengah atas, wajar rasanya bila Sentul City, Bogor, juga menjadi lokasi hunian favorit.

Fasilitas lengkap seperti pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, dan hiburan tersedia di tanah seluas 3.000 hektare itu. Akses menuju Jakarta dari Sentul City semakin mudah dengan adanya Bogor Ring Road. Belum lagi transportasi umum banyak beroperasi seperti shuttle bus, Trans Pakuan, hingga internal kawasan.

Friday, July 24, 2015

Ketika penjualan properti tumbuh tipis di pertengahan 2015

Rendahnya penjualan pada sektor properti sudah dirasakan pengembang dan masyarakat. Sejak awal tahun sampai dengan pertengahan Tahun 2015, rata-rata realisasi target pra penjualan atau marketing sales emiten properti masih kurang dari 50%.

Dari tujuh emiten properti yang telah berhasil , rata-rata realisasi target marketing sales selama semester I 2015 baru mencapai 44,5%. Namun, rata-rata perolehan tersebut bertumbuh 26,8% year-on-year (yoy).

Pertumbuhan paling pesat diraih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan perolehan marketing sales senilai Rp 2 triliun atau 58,8% dari target tahun ini yakni Rp 3,4 triliun. Angka ini tumbuh 78,5% dibandingkan realisasi pra penjualan semester I-2014 yang senilai Rp 1,12 triliun.

Pertumbuhan positif juga dirasakan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 25,8%. Pengembangan BSD City ini mencatat marketing sales Rp 3,6 triliun atau 46% dari target Rp 7,5 triliun. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tumbuh 22,8%, dengan pra penjualan Rp 4,34 triliun atau 39,8% dari target.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memperoleh marketing sales Rp 2,7 triliun atau 49% dari target sebesar Rp 5,5 triliun. Angka ini tumbuh 12,5% secara yoy. Hasil marketing salesPT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) naik 12% menjadi Rp 506 miliar atau 42% dari target.

Sementara PT Moderland Realty Tbk (MDLN) tumbuh 9,5%, dengan mengantongi pra penjualan sekitar Rp 2,06 triliun atau 38% dari target. Sedangkan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) meraih marketing sales Rp 492 miliar setara dengan 38% dari target.

Target bisa tercapai

Analis First Asia Capital, mengatakan, prospek emiten properti semester II tahun ini lebih cerah dibandingkan semester I lalu. Ini karena pelonggaran uang muka kredit properti atau loan to value (LTV) dan rencana pemerintah membolehkan kepemilikan properti oleh asing.

Dia memperkirakan, penjualan properti bisa tumbuh di atas 20% di semester kedua. Kendati masih positif analis melihat, sektor properti masih menghadapi tantangan perlambatan ekonomi, akibatnya target belum bisa tercapai.

Kondisi ini disinyalir berlanjut hingga semester II. Namun, tantangan itu bisa diantisipasi jika emiten properti memanfaatkan pelonggaran LTV dan aturan kepemilikan asing.

Kiswoyo Adi Joe, Managing Partners Investa Saran Mandiri menilai, target penjualan sektor properti dapat tercapai hingga akhir tahun. "Adanya LTV dan aturan kepemilikan asing akan menambah pangsa pasar properti," yakin dia.

Selain itu, emiten properti bisa mendapatkan hasil positif hingga semester I karena ekspansi ke luar Jakarta. Meskipun ekonomi melambat namun kebutuhan properti di kota kelas kedua masih cukup tinggi.

Kiswoyo percaya, emiten properti mengurangi hambatan perlambatan ekonomi jika masuk luar Jakarta. Kiswoyo merekomendasikan buysaham LPKRLPCK dan PWON dengan target masing-masing Rp 1.900, Rp 10.500 dan Rp 700.

Monday, July 20, 2015

Kenapa mulai Investasi di Heaven Memorial Garden Cikupa Balaraja dari sekarang?

Saat ini investasi bisnis di properti sedang lesu, adakah bisnis yang masih cerah peruntungannya?

Salah satu nya adalah investasi pemakaman eksklusif di HMG Heaven Memorial Garden Cikupa Balaraja Tangerang.

Heaven Group, management penyedia layanan kedukaan, mulai memasarkan taman makam betajuk Heaven Memorial Garden di jalan Syeh Nanwani, Ciapus Indah, Budi Mulya, Cikupa Tangerang, Banten seluas 75 Hektare (ha).

Konsultan Heaven, menjelaskan area pemakaman di Cikupa tersebut mengusung konsep modern dengan design taman hijau, dengan berbagai macam flora, serta bangunan bertema modern juga aliran sungai yang jernih selaras dengan unsur feng shui dan keindahan alam sekitar.

“Untuk taman pemakaman, Heaven Memorial Garden ini merupakan new konsep, yang kami kembangkan berupa garden, dengan nuansa go green,” kata Konsultan Heaven, baru-baru ini di Jakarta.

Pengembangan Heaven Memorial Garden dilakukan secara bertahap dengan target awal selama tiga tahun pertama rencananya akan dikembangkan seluas 8 ha.

Pengembangan tahap awal ini, atau setelah softlaunching pihaknya menawarkan diskon 25 persen serta cicilan 36 kali.

“Kami memasarkan seharga 4 Juta Rupiah per meter persegi (m2), dengan ukuran terkecil 2×6 m2 seharga 48 juta Rupiah dan terluas 32×48 m2,” tambah nya.

Selain itu,saat ini, Heaven juga tengah meningkatkan berbagai fasilitas di sekitar pemakaman, setelah sebelumnya dikembangkan fasilitas seperti jogging track, food court, playground, helipad, rumah abu.

“Saat ini kami tengah mengembangkan fasilitas mobil golf, bagi pengantar disediakan mobil golf untuk menuju tempat pemakaman sesampai di area parkiran,” ungkap Konsultan Heaven tersebut.

Lebih jauh, kata Konsultan Heaven pihaknya menargetkan Heaven Memorial Garden mampu menyerap pasar bagi masyarakat di sekitar Karawaci, BSD City, Citra Raya, Alam Sutera.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan juga bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, mengingat hari Minggu atau pada libur akses menuju ke Cikupa hanya berkisar 40 menit, melalui tol.

Heaven Group telah mengembangkan Taman Makam Quiling di Bogor seluas 125 ha pada 2002 lalu, saat ini di taman makam tersebut telah dikembangkan seluas 43 ha, dengan harga jual untuk luasan terkecil 1½x3 m2 seharga 28 juta Rupiah.

Segera hubungi:

Konsultan Heaven:

WA: 08988764876
Tlp. 081908222771

Saturday, July 18, 2015

Mau punya Rumah Murah dari Pemerintah? Segera daftar sekarang

Berburu rumah mulai dari Sekarang ini karena kebutuhan akan tempat tinggal di Indonesia untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sangat tinggi, tetapi yang tersedia masih jauh dari cukup.

Menurut data dari Real Estate Indonesia (REI), kebutuhan tempat tinggal meningkat hingga 800.000 unit rumah per tahunnya, sedangkan pemerintah baru bisa menyediakan sekitar 400.000 unit per tahun.

Padahal Indonesia sendiri masih kekurangan tempat tinggal sebanyak 13.5 juta unit hunian.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Pemerintah mengadakan Program Sejuta Rumah. Program ini bertujuan untuk membangun hunian-hunian yang ditargetkan untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS), buruh, nelayan, dan terutama untuk masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal sama sekali. Dengan harga yang rendah ini, masyarakat kurang mampu akan bisa mendapatkan hunian dengan cara yang lebih mudah. Walaupun ini adalah program pemerintah, pembangunan rumah tetap dilaksanakan oleh pengembang.

Lokasi pembangunan program ini disebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua Barat. Hunian yang dibangun melingkupi rumah tapak, rusunami maupun rusunawa. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), harga yang ditetapkan untuk rumah adalah Rp. 165 Juta, itu pun untuk wilayah Papua Barat, karena bahan bangunan di daerah tersebut sangat mahal. Untuk daerah lain di Indonesia, rentang harga sebesar Rp. 105 – 120 juta.

Bukan hanya harganya yang murah dengan subsidi pemerintah. Pengajuan KPR di Bank BTN untuk program ini diberikan dengan uang muka ( downpayment /DP) sebesar 1%, termasuk subsidi pemerintah sebesar Rp. 4 juta, dan suku bunga sebesar 5% dengan cicilan selama 20 tahun. Dengan begitu, besar cicilan dimulai dari Rp. 700 ribu per bulannya.

Dikatakan juga bahwa bunga ini tidak akan berubah selama itu.
Untuk pembangunan rumah murah, pemerintah mengharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 5 bulan, sedangkan untuk rusunami dan rusunawa waktu yang diperlukan lebih lama, selama 1 tahun.

Syarat-syarat untuk bisa mendapatkan sebuah rumah dalam program ini adalah:

- Masyarakat yang memiliki gaji maksimal Rp 4 Juta per bulan untuk pengajuan rumah,dan maksimal Rp. 7 juta per bulan untuk pengajuan rusunami.

- Mempunyai data yang menyatakan bahwa ia belum mempunyai tempat tinggal.

- Belum pernah menerima subsidi properti dari pemerintah maupun pihak swasta.

- Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

- Rumah yang akan dibeli harus rumah pertama.

- Rumah yang akan dibeli tidak akan disewakan atau diperjual-belikan kembali selama lima tahun pertama.

Beberapa pengembang mendukung program pemerintah ini dan sudah mulai membangun di beberapa daerah. Nah, apa Anda tertarik dan memenuhi syarat untuk program ini?

Jika iya, Menurut Direktur KPR Bank BTN, Mansyur N. Nasution, caranya mudah sekali, Anda hanya perlu menghubungi Bank BTN terdekat dengan membawa
syarat-syarat pengajuan KPR . Anda akan diminta mengisi form aplikasi dan melakukan wawancara. Aplikasi Anda akan diproses selama 3 (tiga) sampai 7 (tujuh) hari.

Rumah Bekas (seken) ternyata masih dicari Konsumen, kenapa?

Walaupun saat ini pembangunan rumah baru gencar sekali, namun rumah bekas tidaklah  pamornya pudar. Kebanyakan konsumen membeli rumah bekas karena mengincar lokasi hunian yang strategis atau karena memang tertarik dengan griya-griya unik nan klasik. 

Namun, jika memutuskan membeli rumah seken, sebaiknya Anda teliti dan cermat dalam memeriksa kondisi rumah.

Setiap orang memiliki selera yang berbeda dalam menentukan hunian yang cocok untuk dirinya dan keluarga. Ada yang lebih menyukai apartemen, rumah baru dengan tipe minimalis dan modern, ada juga yang memilih rumah bekas atau seken. Ya, rumah bekas ternyata juga diminati.

Ada beberapa alasan, entah harganya yang lebih murah atau karena letaknya yang strategis. Kawasan yang bisa Anda pilih untuk berburu hunian seken adalah Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang masih menawarkan rumah seken dengan pilihan cukup beragam. Rumah yang relatif baru hingga sudah berumur, bangunan satu dan dua lantai, semuanya ada. Kendati ruas jalan di kawasan ini tergolong sempit, minat konsumen untuk membeli rumah di kawasan ini tidak pernah sepi.

“Kawasan Jagakarsa banyak dilirik orang karena lokasinya di Jakarta Selatan, tapi harga rumahnya relatif murah,” ujar Hisyam, broker properti dari Era Graha. Selain itu, lingkungan Jagakarsa juga masih cukup hijau, adem, dan dekat dengan koridor TB Simatupang yang menjadi pusat bisnis baru di Jakarta Selatan. Menurut Hisyam, dibandingkan wilayah lain, rumah di daerah Jagakarsa paling cepat laku.

Dalam sehari Hisyam mengaku bisa mengantar empat orang calon pembeli. Konsumennya sebagian besar berkantor di koridor TB Simatupang dan kawasan sekitarnya. Dibandingkan kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang lebih ke tengah kota, rumah di Jagakarsa lebih terjangkau. Di Jagakarsa rumah tipe 150/100 masih bisa didapat dengan harga Rp1,5 miliar. Sementara tipe yang sama di Pasar Minggu harganya bisa lebih tinggi Rp1 miliar.

“Karena itu, banyak konsumen melirik Jagakarsa. Selain murah, lingkungannya juga lebih rimbun,” tambahnya. Kekurangan kawasan Jagakarsa terletak pada ruas jalannya yang lumayan sempit. Jalan utama (boulevard ) kawasan Jagakarsa adalah Jalan Mohammad Kahfi 1 dan 2. Jalan ini banyak cabangnya, seperti Jalan Sirsak, Jalan Cipedak, Jalan Sadar, Jalan Warung Silah, dan lain-lain.

Di kawasan ini juga mulai banyak perumahan skala kecil atau townhouse yang dikembangkan cukup eksklusif dengan harga lumayan tinggi. Senada dengan itu, kawasan Pondok Ungu, Bekasi Utara, Jawa Barat, juga semakin berkembang menjadi salah satu kawasan favorit rumah seken dengan harga terjangkau. Kawasan ini sudah sangat hidup dengan aneka fasilitas, seperti pasar, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya.

Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari Kota Harapan Indah (KHI), perumahan terbesar di Bekasi di Jalan Sultan Hamengkubuwono yang fasilitasnya komplet. Menurut Wahyudi, broker dari Top Property, rumah seken di Pondok Ungu Permai cukup difavoritkan. Perumahan yang dikembangkan Duta Putra Group ini areanya ratusan hektare dan dilengkapi fasilitas memadai.

Sebutlah ruko, pasar, dan Marrakash Square. Marrakash Square adalah fasilitas komersial di perumahan Candrabaga yang berada satu hamparan dengan Pondok Ungu Permai. Karena derasnya permintaan, harga rumahnya semakin mahal. Bila 1-2 tahun lalu masih banyak rumah seken di bawah Rp200 juta, sekarang tidak ada lagi. “Paling murah tipe 45/60 harganya Rp230 juta, tipe lain 45/72 Rp250 juta,” ujar Wahyudi.

Konsumen seperti mengabaikan ancaman banjir yang kerap merendam jalanan di Pondok Ungu Permai. Mereka bisa menerima keadaan ini, kata Wahyudi, karena banjirnya tidak sampai masuk ke dalam rumah. Yang lebih murah Villa Gading Harapan di belakang Pondok Ungu Permai.

“Di sini malah tidak banjir dan harganya masih di bawah Rp 200 juta. Pondok Ungu Permai lebih mahal karena kawasannya sudah sangat ramai,” ujarnya. Rumah seken yang banyak ditawarkan di Villa Gading Harapan rata-rata bangunan 38-45 meter persegi, kaveling 60 meter persegi.

Rumah baru dengan tipe sama (38/60) di Pondok Ungu Permai harganya Rp250 juta. “Kalau mau lebih murah lagi di luar perumahan, di Jalan Ujung Harapan tipe 80/100, kamarnya tiga hanya Rp150 juta,” imbuhnya.

Friday, July 17, 2015

Benarkah Kepemilikan properti untuk orang asing menguntungkan Indonesia?

Pemerintah Indonesia saat ini sedang akan membuat aturan untuk mengizinkan warga negara asing memiliki properti, apakah hal ini menguntungkan atau merugikan bagi bangsa kita?

Kepemilikan warga negara asing (WNA) atas properti di Indonesia masih menjadi polemik. Salah satu alasan WNA begitu diperjuangkan dalam hal ini karena Indonesia terus merugi akibat warga yang lebih memilih membeli properti di luar negeri.


Sebaliknya, WNA tidak diizinkan untuk membeli properti di dalam negeri. Namun, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo tidak sependapat dengan hal itu.
Saat WNA diizinkan memiliki properti di Singapura, misalnya, harga properti menjadi tinggi. Karena warga mengeluhkan hal ini, Pemerintah Singapura pun memberlakukan kebijakan untuk mengerem kepemilikan properti oleh WNA.

"Kita (warga negara Indonesia atau WNI) memang bisa beli properti di luar. Di Singapura misalnya. Syaratnya, harus (dalam kondisi bahwa tinggal) 20 persen warganya yang belum punya rumah," ujar Eddy.
Dengan kondisi bahwa 80 persen penduduk Singapura sudah memiliki rumah, lanjut Eddy, maka pemenuhan kebutuhan papan bagi 20 persen lainnya akan lebih mudah. Selain itu, bagi WNA yang belum satu tahun kepemilikannya tetapi ingin menjual rumah tersebut, Pemerintah Singapura memberlakukan pajak sebesar 16 persen.
Apabila ingin menjual properti setelah lebih dari setahun, maka beban pajaknya adalah 8 persen.
Sementara itu, menurut wacana yang berkembang di Indonesia, kepemilikan oleh WNA akan dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dengan ketetapan minimal hunian senilai Rp 5 miliar. Adapun pajak ini juga berlaku untuk barang mewah lainnya yang dimiliki WNI.
"Orang Singapura yang beli properti, (dibanding) orang asing yang beli, bedanya 3-18 persen. Masa kita sama?" sebut Eddy.

Bukan hanya Singapura, imbuh Eddy, Australia pun tengah berdebat soal gelembung properti ( bubble property ). Ada yang mengatakan bahwa Australia sudah mengalami gelembung ataupun menuju gelembung, ada pula yang mengatakan tinggal menunggu gelembung pecah.
Persepsi mana pun yang benar, kata Eddy, intinya tetap saja Australia tengah memperlambat laju penjualan properti untuk orang asing.

Di Jepang, kondisinya tidak jauh berbeda. Tidak seperti julukannya, Negeri Matahari Terbit, mereka justru tidak mengalami sunrise untuk properti. Sebaliknya, pada faktanya, malah banyak rumah kosong di Jepang. Penyebabnya, kebanyakan rumah dibeli untuk investasi, bukan untuk ditinggali.
Soal budaya, Jepang memang tidak memaksakan penduduknya untuk memiliki rumah. Dari perhitungan ekonomi, uang atau modal jauh lebih besar keuntungannya jika digunakan untuk usaha. Pasalnya, harga rumah sudah mahal sekali.

Sudah banyak contoh negara yang terpuruk di sektor properti akibat membuka keran terlalu lebar bagi pihak asing. Menurut Eddy, Dubai juga sudah mulai mengarah ke gelembung properti karena hal tersebut.

Dari pertimbangan-pertimbangan itulah, Eddy mempertanyakan perkara Indonesia ketika harus meniru negara lain soal membuka keran kepemilikan properti bagi orang asing. "Kata siapa negara asing sukses? Bohong itu," kata Eddy.

Peluang Investasi di sepanjang Tol Cipali (Cikopo-Palimanan)

Semenjak pertengahan Tahun 2015 nama Tol Cipali menjadi tren dan akan menjadi jalur terpadat melintas Jawa bagian utara seperti halnya Tol Kebun Jeruk - Merak.
Karena itu pengaruhnya akan banyak Pembangunan kawasan industri berkembang di sekitar Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer yang melintasi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Cirebon.

"Saat ini sudah ada beberapa pengembang kawasan industri yang tertarik dan melakukan kajian studi kelayakan dengan kami untuk membangun di sekitar ruas Tol Cipali," ujar
Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, di Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Menurut Arief pengembang-pengembang kawasan industri tersebut sebelumnya sudah memiliki portofolio serupa di kawasan Bekasi, Cikarang, dan Karawang.
Mereka tertarik melakukan ekspansi ke kawasan di sekitar Tol Cipali.
"Tak hanya pengembang khusus kawasan industri, pengembang yang selama ini fokus kepada bisnis properti juga tertarik untuk diversifikasi membangun kawasan industri di sekitar tol baru tersebut," buka Arief.

Dia menambahkan, Kabupaten Subang merupakan lokasi yang paling diincar karena lebih dekat dengan pengembangan kawasan industri sebelumnya yakni Kabupaten Karawang. Jadi, pertumbuhan yang akan berjalan nanti bersifat organik. Terus meluas dari kawasan sebelumnya.
Selain beroperasinya Tol Cipali, faktor lain yang mendorong pengembang mengincar ekspansi kawasan industri adalah harga lahan yang semakin selangit. Saat ini, dalam catatan Cushman & Wakefield Indonesia per kuartal dua 2015, harga lahan kawasan industri di jalur utama Bekasi, Cikarang, dan Karawang sudah menembus harga rerata Rp 2,34 juta per meter persegi atau melonjak 21,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 lalu.

Permintaan lahan kawasan industri seluas 143,7 hektar kuartal dua tahun ini merupakan terbesar sejak kuartal keempat 2014 yang hanya seluas 108,5 hektar. Permintaan didominasi oleh perusahaan-perusahaan asal Asia seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Tiongkok.
"Jadi dalam jangka menengah, pasokan baru signifikan yang akan masuk pasar bakal berasal dari kawasan industri di sepanjang Tol Cipali," tutup Arief.

Benarkah Properti Indonesia akan Bubble di tahun 2015 ini?

Apakah pasar properti menuju panic selling dan Bubble?

Sebelum membahas ke sana, perlu flash back kepada jenis-jenis uang. Uang ada dua macam, uang kartal dan uang giral.

Uang kartal maksudnya likuiditas, atau cash flow (arus kas).
Dalam Rumah tangga, uang kartal disebut uang kertas tunai.
Sedangkan uang giral berbentuk sertifikat tanah, deposito, saham, dan uang aset yang tidak berbentuk tunai.

Nah, kondisi pasar Indonesia ini kekeringan uang kartal. Kekurangan uang yang beredar.
Misalnya ada Rp 225 triliun dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang belum cair. Di DKI Jakarta saja, APBD sebesar Rp 70 triliun serapannya hanya 25 persen saja.
Jadi, saat ini tidak seperti krisis moneter 1998, karena dana APBD Indonesia sehat.
Apalagi dibandingkan Yunani.

Coba lihat. Presiden Joko Widodo mendorong percepatan pembangunan kereta api cepat MRT dan LRT. Busway sekarang buatan Sweden.

Terakhir, Indonesia beli barang Swedia itu Volvo. Salah satu Sedan termewah.
Lalu, apakah pasar properti menuju panic selling? Tentu tidak.
Ada empat alasan utama mengapa pasar properti Indonesia tahap sun rise . Beberapa Lokasi mengalami koreksi harga. Misalnya daerah Menteng mengalami koreksi menjadi sekitar Rp90 juta. Beberapa Ruko di Kelapa Gading juga mengalami penurunan.

1. Tetapi, Indonesia itu luas sekali. Tanah di Serpong sampai Balaraja kosong sedang dibangun. Tanah di Cilincing kosong sedang dibangun Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) dari Cakung ke Ancol. Di Pantai Indah Kapuk (PIK) sedang mulai dibangun 24 pulau buatan reklamasi pantai Jakarta. Jembatannya sudah ada dan tanahnya sudah mulai ditanam tiang pancang.

2. Daerah Bandara, tepatnya daerah exit dekat bandara menjadi tren baru pengembangan properti. Biasa dibangun ruko, di sana banyak dibangun stand alone building.
Gedung kantor dibangun terpisah. Hotel Amaris dan lain-lain. Harga tanah dekat bandara masih Rp 2,5 juta-9 juta. Masih tergolong murah untuk ukuran DKI.
Juga daerah Rawa buaya. Namanya seram, tetapi di sana menjadi pusat Apartment Ciputra International.

3. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) penetrasinya masih kecil, paling sekitar 15 persen dari dana pinjaman masuk KPR dibandingkan dengan negara maju yang propertinya mahal. Dana bank bisa mencapai 80 persen untuk KPR.

4. Harga tanah di Indonesia masih tergolong murah dibandingkan Kuala Lumpur yang harganya empat kali lipat Indonesia. Apalagi dibandingkan Singapura harga tanahnya enam kali lipat Indonesia.
Bahkan, Singapore melihat pasar Indonesia seperti berlian. Sementara itu, pulau-pulau sekitar Singapura masih bisa dibangun 10 kali ukuran pulau Singapura.

Bayangkan, pulau-pulaunya masih kosong. Pulau Rempang, pulau Galang, pulau Bintan dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, sektor properti menjadi masa depan investasi Singapura ke Indonesia.
Apalagi, Nantinya dibangun pulau zona industri yang terhubung jembatan ke Singapura seperti halnya pulau sentosa.