Friday, August 21, 2015

Dijual Rumah 3 lantai cluster jl.raya bogor cuma Rp 200 juta an sebelum awal September 2015

(Info terbaru : unit sudah 100% sold out)

Rumah minimalis vertikal hanya rp 200 juta an sebelum awal September 2015 lokasi sangat strategis.
** url singkat untuk halaman ini: http://goo.gl/6GSFFQ

Kenapa memilih cordova?
- Lokasi terbaik ditengah segitiga mas Depok-Cibubur-Cibinong
- Sistem Cluster
- Broadband Internet Service
- panic button 24 jam
- konsep smart & compact house
- Harga perdana masih Rp 200 juta an untuk semua tipe sd. Awal Bulan 9 2015
- 2 akses jalan utama jl.tole iskandar & jl.raya bogor
- 2 akses pintu utama jl. h.dimun & jl.raya bogor
- 500 meter dari rencana terminal jatijajar
- 4 km dari pintu tol Cijago
- 8 km dari kampus UI
- 3 km dari Rs. simpangan Depok
- 3 km dari RS. Hermina
- 3 km dari Giant Tole Iskandar
** Booking Fee sebesar Rp 5 juta dimana Rp 2 juta dibayarkan sebelum tgl 12 September 2015 dan akan diberikan voucher undian hadiah sebesar Rp 3 juta pada saat pre launching tgl 13 September 2015)
** Tata cara pembayaran : 
a. Tunai keras lunas 1 bulan (diskon tunai keras sd 20%)
b. KPR bank DP 20% (DP1 10% gratis, DP2 10% 14 hari setelah booking fee), sisa pelunasan via KPR (kerjasama bank BTN)
**  pembangunan tahap 1 mulai November 2015
Buruan beli unit ini, untuk investor beli segera banyak unit karena sangat terbatas, setelah Launching perdana harga normal Rp 500 juta an dengan beda unit. Yaitu Unit Andalusia LB 39, Unit Sevilla LB 41.
Jika anda berminat silahkan transfer Booking Fee (sekarang sebelum prelaunching) Rp 2 juta ke:
Bank : 
BCA cab.pasar minggu center 
A/C :  128.168.9555
a.n.:  PT. Citra Permata Propertindo

Jika anda sdh transfer segera kirim 
Sms/pesan Whatsap ke : 
0819-08222-771
Dengan bukti/resi transfer bank tsb atau email ke : otto.jkt@gmail.com

Tapi jika membeli sebelum launching harga masih Rp 200 juta an
Segera
hub:
085781797238

Sebelum kehabisan unit





































 

Tuesday, August 4, 2015

Kawasan Serpong masih incaran investor tanah

Terus bertambahnya pembangunan properti di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, sebagai dampak tingginya permintaan akan hunian, dan properti komersial, menstimulasi melonjaknya harga lahan. Bahkan, pertumbuhannya dinilai sudah tidak dapat dikendalikan karena sangat bergantung pada mekanisme pasar.

Menurut Prinsipal Li Realty, Ali Hanafia, tingginya harga lahan, terutama di Jalan Raya Serpong, dan Jalan Raya Pahlawan Seribu, sebagai urat nadi kawasan Tangsel, sudah melebihi harga lahan di kawasan-kawasan tertentu Jakarta.
"Harga lahan komersial di Jalan Raya Serpong dan Jalan Pahlawan Seribu saat ini sudah mencapai kisaran Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi. Jauh lebih tinggi ketimbang harga lahan di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur yang masih sekitar Rp 10 juta-Rp 15 juta per meter persegi," ungkap Ali , Senin (3/8/2015).

Sementara di lokasi lainnya, macam Pamulang, dan Ciputat, meski masih lebih rendah sekitar Rp 2 juta-Rp 10 juta per meter persegi, dan Rp 5 juta-Rp 15 juta per meter persegi, namun terus bergerak naik.

Pergerakan harga lahan di kedua kawasan itu, sebut Ali, akan semakin agresif saat konektivitas jaringan dan moda transportasi berkonsep park and ride terbangun dan terhubung dengan stasiun utama mass rapid transit (MRT) Jakarta di Lebak Bulus.

"Ciputat adalah wilayah Tangsel yang paling dekat dengan Jakarta. Jadi, kemungkinan harga lahan dan properti merangsek naik sangat terbuka," tandas Ali.

Selain itu, kata Ali, melejitnya harga lahan juga dipengaruhi faktor kelengkapan fasilitas, dan infrastruktur kota. Menurut Ali, Tangsel sudah bertransformasi menjadi kota mandiri dan mampu memindahkan sebagian kepadatan Jakarta ke wilayah ini.

Hal tersebut ditandai dengan banyaknya warga yang beraktivitas dan bekerja di dalam wilayah Tangsel. Menjamurnya gedung-gedung perkantoran di wilayah pengembangan komersial Alam Sutera, Gading Serpong, BSD City, dan juga Bintaro Jaya adalah bukti bahwa Tangsel sudah mampu menampung sedikit beban Jakarta.

Demikian halnya dengan fasilitas lain macam sekolah, perguruan tinggi, pusat belanja, pusat olahraga, kawasan industri, dan pergudangan. Semua fasilitas ini, kata Ali, menjadikan Tangsel sebagai penyangga Jakarta.